Selebrasi Warisan Budaya serta Keindahan Alam

Salah Satu Spot Bukit Brambang/Foto: Dispar Bantul

KABARJAWA – Bukit Brambang Nawungan di Kabupaten Bantul kembali hidup dengan warna-warni budaya dan pesona alam dalam Festival Dolanan dan Panorama 2025.

Festival ini bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan sebuah selebrasi warisan budaya dan keindahan alam yang memikat ribuan pengunjung dari berbagai daerah.

Tujuan Festival

Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul melalui Kasi Promosi dan Data Informasi, Aris Purnomo Adi—yang akrab disapa Ipung—menegaskan bahwa festival ini menjadi bentuk nyata pelestarian budaya lokal yang dikemas secara kreatif.

“Kami ingin masyarakat, khususnya generasi muda, kembali mengenal dan mencintai dolanan tradisional yang mulai terlupakan,” jelas Ipung.

Festival ini menghadirkan berbagai permainan tradisional seperti gasing, congklak, bekel, engklek, egrang, dan gobak sodor. Para pengunjung menyambut meriah kegiatan ini, terutama anak-anak yang jarang bersentuhan langsung dengan permainan tradisional di tengah dominasi gadget.

Anak-anak, wisatawan, dan warga lokal ikut larut dalam keceriaan. Mereka berlarian, tertawa, dan berekspresi bebas di tengah suasana yang alami.

Para sesepuh desa dengan sabar mengajarkan teknik-teknik permainan sambil berbagi kisah-kisah masa kecil mereka. Setiap dolanan menjadi media pewarisan nilai dan filosofi kehidupan yang telah turun-temurun.

“Ini bukan hanya soal bermain. Ini tentang mengenang, memahami, dan menjaga jati diri kita sebagai bangsa,” kata Ipung.

Lokasi Festival Dolanan dan Panorama

Keunikan festival ini tidak hanya terletak pada permainan tradisional, tetapi juga pada lokasinya, yakni Bukit Brambang Nawungan.

Bukit ini menawarkan pemandangan sebagai latar sempurna bagi festival budaya yang dihelat dua kali yaitu tanggal 14-15 Juni dan 28-29 Juni.

Dari puncak bukit, pengunjung dapat menikmati bentangan hijau perbukitan yang seolah menyatu dengan langit biru. Di kejauhan, siluet Gunung Merapi tampak gagah, menciptakan kontras visual dramatis.

Saat senja menyapa, langit Bukit Brambang berubah menjadi kanvas warna-warni: oranye, merah muda, dan ungu berganti-ganti dalam gradasi alami yang menakjubkan.

“Panorama ini bukan sekadar latar, tapi juga bagian dari pertunjukan itu sendiri. Keindahannya memperkuat makna dari festival ini—bahwa budaya dan alam adalah dua elemen yang tidak terpisahkan,” tutur Ipung.

Festival ini membuktikan bahwa warisan budaya tidak harus disimpan dalam museum. Ia bisa hidup di alam terbuka, menyatu dengan lanskap, dan menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Pengunjung tidak hanya disuguhi tontonan, tetapi diajak terlibat langsung dalam aktivitas budaya.

Berbagai stan kuliner tradisional juga hadir menyemarakkan suasana. Aroma manis gula merah dari jajanan pasar berpadu dengan semerbak bunga janur dan dedaunan, menciptakan atmosfer menggoda seluruh indra.

Ipung menyebutkan bahwa festival ini juga memberikan dampak ekonomi bagi warga sekitar. UMKM lokal ikut terdorong, mulai dari penjual makanan hingga kerajinan tangan.

“Ini bentuk nyata sinergi antara pelestarian budaya dan pengembangan pariwisata,” ungkapnya.

Di tengah arus modernisasi yang serba cepat, Festival ini hadir sebagai oase yang menenangkan, menyentuh emosi, dan menguatkan koneksi antar generasi.

Dengan konsep Selebrasi Warisan dan Keindahan, Festival Dolanan dan Panorama di Bukit Brambang Nawungan tidak hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi. Ia menjadi ruang temu antara masa lalu dan masa kini, antara manusia dan alam, dalam harmoni yang utuh. (ef linangkung)

Game News

Gaming Center

Berita Olahraga

Berita Olahraga

Anime Batch

News

Pelajaran Sekolah

Berita Terkini

Berita Terkini

Review Film

A gaming center is a dedicated space where people come together to play video games, whether on PCs, consoles, or arcade machines. These centers can offer a range of services, from casual gaming sessions to competitive tournaments.

More From Author

Cara Deploy Status di NAT VPS

Install Firefly III di NAT VPS