Menggali Makna Sandekala, Tradisi Lisan yang Sarat Nilai Filosofis

Ilustrasi menggali makna sandekala (Pexels// Vlada Karpovich)

KabarJawa.com – Saat mendengar kata sandekala, maka banyak dari kita mungkin bakal langsung teringat pada pesan orang tua zaman dahulu yang mena mereka kerap mengingatkan anak-anak agar tidak tidur atau bermain di luar rumah menjelang senja.

Konon, jika larangan itu dilanggar, bisa terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Bagi sebagian orang, hal ini dianggap sebagai mitos, tetapi faktanya tradisi lisan ini sudah hidup sejak lama dan diwariskan turun-temurun di berbagai daerah.

Namun, di balik larangan itu, terdapat makna filosofis yang sangat dalam. Jika ditelusuri lebih jauh, sandekala bukan sekadar cerita yang menakut-nakuti anak, melainkan sebuah penanda waktu yang sarat dengan nilai moral, budaya, hingga nilai-nilai religius.

Apa Itu Sandekala?

Secara etimologis, kata “sande” berarti “bukan” sedangkan “kala” berarti “waktu”. Jika digabungkan, sandekala dapat dimaknai sebagai “waktu yang tidak sesuai” atau “waktu yang tidak tepat”. Dalam budaya masyarakat Jawa maupun Sunda, istilah ini merujuk pada momen peralihan antara siang dan malam, tepatnya menjelang waktu magrib.

Berdasarkan laman resmi Uin Saizu, diketahui bahwa sandekala merupakan kebiasaan maupun kebudayaan yang lahir sejak lama.

Kemudian, sandekala sering diasosiasikan dengan masa ketika makhluk halus atau energi negatif dipercaya lebih aktif.  Oleh sebab itu, orang tua pada masa lalu memberi peringatan kepada anak-anak agar tidak tidur atau bermain di luar rumah ketika waktu itu tiba.

Selain alasan kepercayaan, ada juga pengalaman nyata, seperti rasa sakit kepala yang muncul jika seseorang tertidur terlalu lama pada sore menjelang malam.

Sandekala dalam Perspektif Islam

Dalam tradisi Islam, waktu sandekala bertepatan dengan adzan magrib yang menjadi tanda berakhirnya siang dan dimulainya malam.

Pada momen inilah umat Islam diajak untuk segera melaksanakan ibadah shalat magrib, menjauhkan diri dari aktivitas yang tidak bermanfaat, dan lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Terdapat pula keyakinan bahwa pada waktu senja, setan dan jin lebih sering berkeliaran. Karena itu, larangan orang tua kepada anak-anak agar tidak berada di luar rumah pada saat tersebut sebenarnya juga memiliki dasar religius yang erat kaitannya dengan perlindungan diri dari gangguan makhluk gaib.

Nilai Filosofis Sandekala

Jika ditelaah lebih dalam, sandekala menyimpan pesan moral yang sangat relevan. Pergantian siang menuju malam adalah simbol keseimbangan alam.

Pada saat itu, manusia diajarkan untuk menjaga keseimbangan dalam hidup, mengendalikan hawa nafsu, serta mematuhi aturan agar terhindar dari keburukan.

Mitos yang beredar di masyarakat sebenarnya juga berfungsi sebagai bentuk nasihat. Anak-anak diingatkan agar tidak bermain di luar rumah pada waktu senja, melainkan mulai mempersiapkan diri untuk beribadah, makan malam, atau berkumpul bersama keluarga.

Dengan cara ini, maka sandekala menjadi sarana mendidik generasi muda agar lebih disiplin, menghargai waktu, serta mengutamakan keselamatan.

Tradisi Lisan yang Terus Ada di Kehidupan Masyarakat Jawa

Hingga kini, meskipun banyak orang menganggapnya sekadar mitos, larangan seputar sandekala masih sering diceritakan dari mulut ke mulut.

Hal ini membuktikan bahwa nilai-nilai yang terkandung di dalamnya tetap relevan dalam kehidupan modern.

Tradisi ini tidak hanya menjaga hubungan manusia dengan budaya leluhur, tetapi juga menguatkan keterikatan antara agama, moral, dan nilai keluarga.

Sarat Filosofi Kehidupan

Sandekala bukanlah sekadar larangan mistis untuk menakuti anak-anak. Ini merupakan simbol waktu yang sarat dengan filosofi kehidupan. Dari perspektif budaya maupun agama, sandekala mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan, memanfaatkan waktu dengan baik, serta melindungi diri dari hal-hal buruk yang bisa terjadi pada masa transisi alam.

Dengan demikian, tradisi lisan ini layak dilestarikan karena menyimpan pesan moral yang abadi.

Lebih dari sekadar mitos, sandekala adalah warisan budaya yang mengingatkan manusia tentang arti disiplin, kehati-hatian, dan kebijaksanaan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.***

News
Berita
News Flash
Blog
Technology
Sports
Sport
Football
Tips
Finance
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Kekinian
News
Berita Terkini
Olahraga
Pasang Internet Myrepublic
Jasa Import China
Jasa Import Door to Door

Download Film

A gaming center is a dedicated space where people come together to play video games, whether on PCs, consoles, or arcade machines. These centers can offer a range of services, from casual gaming sessions to competitive tournaments.

More From Author

Rahasia Pro Slot Gacor: Fokus, Konsisten, dan Jangan Baper Kalau Zonk

Monitoring NAT VPS menggunakan Netdata