KABARJAWA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menggebrak upaya percepatan transformasi ekonomi digital.

Kamis, 17 Juli 2025 lalu, OJK menggandeng Bank Indonesia (BI) dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar roadshow sosialisasi Hackathon 2025 di Kantor OJK Daerah Istimewa Yogyakarta.

OJK mengundang lebih dari 70 peserta yang terdiri dari mahasiswa, pengembang web3, pelaku industri keuangan, praktisi ekonomi kreatif, mitra strategis, hingga komunitas blockchain.

Suasana Kantor OJK Yogyakarta pagi itu penuh dengan semangat muda para inovator. Mereka hadir membawa harapan baru untuk menaklukkan tantangan digitalisasi sektor jasa keuangan.

Roadshow Hackathon di Jogja

Kepala OJK DIY, Eko Yunianto, berdiri di hadapan peserta dengan suara lantang. Ia menegaskan bahwa Hackathon 2025 menjadi ruang eksplorasi gagasan kreatif yang akan mendorong percepatan transformasi ekonomi dan keuangan digital Indonesia.

“Melalui Hackathon ini, kami ingin melahirkan inovasi yang mampu mempercepat transformasi ekonomi dan keuangan digital. Kami ingin mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, sejalan dengan program Asta Cita Pemerintah,” tegas Eko.

Eko menjelaskan, pengembangan sektor keuangan digital akan meningkatkan inklusi dan literasi keuangan masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya efisiensi pasar keuangan dan penguatan daya saing Indonesia di tengah derasnya arus digitalisasi global.

Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital OJK, Ludy Arlianto, menambahkan pernyataan yang menohok para generasi muda.

Ludy menegaskan bahwa Indonesia butuh sumber daya manusia unggul yang tidak hanya mencari pekerjaan, tetapi juga mampu menciptakan lapangan kerja baru.

“Kami ingin mahasiswa tidak hanya mencari pekerjaan, tapi juga menciptakan lapangan pekerjaan. Inilah langkah awal perjalanan panjang membangun ekosistem keuangan yang adaptif dan inklusif,” kata Ludy.

Suasana semakin hidup ketika Executive Director Asosiasi Blockchain Indonesia, Asih Karnengsih, menyampaikan apresiasinya.

Ia mengaku bangga OJK, BI, dan Kemenparekraf memberikan ruang bagi para inovator untuk menorehkan karya terbaik mereka.

“Saya sangat berterima kasih atas pelaksanaan Hackathon di Kantor OJK. Ini kesempatan emas untuk memahami tantangan riil di sektor keuangan. Kami berharap akan lahir solusi yang menjawab kebutuhan industri dan membuka lapangan pekerjaan baru,” ujar Asih

Tema Kompetisi

Ia memaparkan tema kompetisi Hackathon 2025. Tahun ini, Hackathon mengusung dua tema besar, yaitu Empowering the Future: Innovating Digital Services and Financial Solutions for Inclusive Growth and Resilient Economy dan Akselerasi Ekonomi Kreatif Melalui Inovasi Digital dan Desentralisasi.

Dua tema itu mengisyaratkan tekad OJK untuk merangkul setiap inovasi yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat dan industri keuangan di era revolusi digital.

Roadshow Hackathon di Yogyakarta menghadirkan sejumlah tokoh penting, termasuk Deputi Bidang Kreatif Digital dan Teknologi Kemenparekraf Muhammad Neil El Himam, Kepala Perwakilan BI DIY Sri Darmadi Sudibyo, Dekan Fakultas Teknologi Informasi UKDW Yogyakarta Restyandito, dan Kepala CENTRINO UKDW Haryo Dimasto Kristianto.

Di akhir acara, panitia mengumumkan bahwa kompetisi Hackathon terbuka bagi masyarakat umum, baik profesional maupun mahasiswa, dengan pendaftaran sejak 5 Juni hingga 26 Juli 2025.

Pemenang akan diumumkan dalam Festival Ekonomi dan Keuangan Digital (FEDKI) serta Indonesia Fintech Summit and Expo (IFSE) pada 30 Oktober – 1 November 2025 di Jakarta.

Melalui Hackathon 2025, OJK, BI, dan Kemenparekraf mengukir sejarah baru. Mereka menyalakan obor semangat digitalisasi lembaga keuangan nasional untuk menghadapi tantangan zaman dengan inovasi tanpa batas. (ef linangkung)