Pemkab Kulon Progo Siapkan Tiga Rencana Pengembangan Perkeretaapian, Targetkan Konektivitas dan Pertumbuhan Ekonomi Baru

Pemkab Kulon Progo Siapkan Tiga Rencana Pengembangan Perkeretaapian/Foto: Pemkab Kulon Progo

KabarJawa.com– Pemerintah Kabupaten Kulon Progo bergerak cepat menyiapkan tiga rencana strategis besar untuk memperkuat jaringan perkeretaapian di wilayahnya.

Langkah ini menandai keseriusan Pemkab dalam mempercepat konektivitas transportasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, terutama di sekitar kawasan strategis seperti Alun-Alun Wates dan Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).

Sekretaris Daerah Kulon Progo, Triyono, menegaskan bahwa Pemkab Kulon Progo telah menyiapkan tiga rencana utama pengembangan perkeretaapian, yang seluruhnya berorientasi pada peningkatan layanan publik dan pemerataan ekonomi daerah.

Tiga Rencana Besar Pengembangan Perkeretaapian Kulon Progo

  • Pengembangan Stasiun Wates dengan Akses Pintu Utara

Pemerintah berencana membuka akses baru di sisi utara Stasiun Wates yang langsung terhubung ke kawasan Alun-Alun Wates.

Akses ini akan menciptakan pusat aktivitas ekonomi baru serta memperlancar mobilitas masyarakat di jantung kota Kulon Progo.

  • Optimalisasi Stasiun Kedundang sebagai Stasiun Penumpang

Rencana kedua yaitu menjadikan Stasiun Kedundang sebagai stasiun naik-turun penumpang. Upaya ini akan mendukung konektivitas transportasi menuju Bandara YIA.

Selain itu, hal tersebut memperkuat fungsi wilayah Kedundang sebagai simpul mobilitas baru di kawasan barat DIY.

  • Reaktivasi Stasiun Kalimenur untuk Logistik dan Industri

Pemerintah juga menyiapkan reaktivasi Stasiun Kalimenur sebagai stasiun khusus logistik dan bongkar muat barang.

Stasiun ini mendukung kawasan industri, perkantoran, dan perumahan di Sentolo, serta menjadi akses potensial bagi layanan KRL masa depan.

Triyono menegaskan bahwa seluruh rencana tersebut telah dituangkan dalam surat resmi tertanggal 8 September 2025, dan dikonsultasikan dengan Pemerintah Daerah DIY.

Rencana ini bukan sekadar inisiatif Pemkab Kulon Progo semata, tetapi telah mereka koordinasikan dengan Pemda DIY.

“Berdasarkan Perda RTRW tahun 2023, Stasiun Wates dan Kedundang termasuk dalam jaringan stasiun penumpang yang mendukung YIA, sementara Stasiun Kalimenur diarahkan untuk memperkuat jalur logistik antara Wates dan Yogyakarta,” jelasnya.

Langkah ini menegaskan bahwa pengembangan transportasi di Kulon Progo tidak berdiri sendiri. Namun, ini menjadi bagian dari kebijakan tata ruang wilayah yang lebih luas di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Dorongan Bapperida

Kepala Bapperida Kulon Progo, Ir. Muh. Aris Nugroho, mengungkapkan bahwa lonjakan penumpang di Stasiun Wates perlu berimbang dengan pengembangan fasilitas dan penataan kawasan sekitar.

Penumpang kereta, terutama pengguna layanan bandara menuju YIA, semakin meningkat.

“Karena itu, kami ingin mengintegrasikan kawasan Alun-Alun Wates menjadi ruang publik terpadu dengan dukungan area parkir dan layanan kereta eksekutif yang bisa berangkat langsung dari Wates tanpa harus ke Stasiun Tugu Yogyakarta,” tutur Aris.

Ia juga memaparkan rencana besar lain. Tahun 2026, Kulon Progo akan menjadi Embarkasi Haji, dengan Stasiun Kedundang sebagai akses utama bagi jamaah.

Di sisi lain, pengembangan Stasiun Kalimenur akan diarahkan untuk menopang pertumbuhan kawasan industri Sentolo yang sedang berkembang pesat.

Dari pihak pusat, Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api, Arif Anwar, ST., M.Sc., memberikan apresiasi atas paparan komprehensif Pemkab Kulon Progo.

Ia menilai bahwa perencanaan matang menjadi kunci utama agar pengembangan akses Stasiun Wates dan sekitarnya benar-benar memberikan manfaat nyata.

Sementara itu, Joice, perwakilan Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, memastikan bahwa seluruh usulan Pemkab akan ditindaklanjuti dengan kajian teknis mendalam.

“Kami akan melakukan evaluasi terhadap aspek AMDAL, lalu lintas, dan aksesibilitas agar program pengembangan berjalan sesuai aturan serta memberikan peningkatan layanan transportasi yang berkelanjutan bagi masyarakat Kulon Progo,” tegasnya.

Audiensi ini menjadi langkah awal penting dalam memperkuat sinergi antara Pemerintah Kabupaten Kulon Progo dan Kementerian Perhubungan.

Melalui kolaborasi ini, Kulon Progo menatap masa depan dengan optimisme untuk mewujudkan sistem transportasi kereta api yang lebih terintegrasi, efisien, dan berkelanjutan. (ef linangkung)

News
Berita
News Flash
Blog
Technology
Sports
Sport
Football
Tips
Finance
Berita Terkini
Berita Terbaru
Berita Kekinian
News
Berita Terkini
Olahraga
Pasang Internet Myrepublic
Jasa Import China
Jasa Import Door to Door

Download Film

A gaming center is a dedicated space where people come together to play video games, whether on PCs, consoles, or arcade machines. These centers can offer a range of services, from casual gaming sessions to competitive tournaments.

More From Author

Install Pi-Hole + OpenVPN Server di NAT VPS